Hukum Musik Dalam Islam Beserta Dalilnya, Hadits dan Al-Qur’an


Hukum musik dalam Islam beserta dalilnya dan ayat Alquran serta hadits bagian mana yang menjelaskannya? Bagaimana juga menurut NU, Muhammadiyah, Imam Syafi’i?
Netizen kali ini dihebohkan dengan sejumlah pernyataan yang menyebutkan bahwa hukum musik menurut Islam adalah haram.
Dampaknya, musik-musik gambus dan bernuansa islami lainnya seperti Sabyan bagaimana? Apakah juga haram meski isinya berisi puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Kemudian muncul pertanyaan adakah ayat Alquran atau hadits yang menghalalkan musik? Bagaimana juga tentang fatwa MUI tentang musik?
Bagaimanapun juga, musik sudah menjadi bagian dari dakwah, termasuk apa yang dilakukan dengan Kiai Kanjeng Cak Nun yang lekat dengan gamelan, drum, gitar, biola, dan alat-alat musik lainnya sebagai sarana dan media dakwah.
Bahkan, salah satu anggota dewan wali sanga (dikenal dengan walisongo) seperti Kanjeng Susuhunan ing Benang (Sunan Bonang) juga identik dengan gamelan sebagai sarana untuk berdakwah.
Halal-Haram Musik
Para ulama dalam memandang musik, lagu, bunyi-bunyian termasuk nyanyian memang ada dua pendapat. Ada yang mengatakan halal, ada pula yang menyebutnya haram.
Imam Al Ghazali melalui kitab Ihya Ulumuddin memberikan pendapat, tidak ada satupun nash (dalil) yang secara jelas mengharamkan musik.
Kalau ada dalil atau nash yang mengharamkan nyanyian dan musik, itu terletak pada musik yang dibarengi dengan aktivitas maksiat.
Misalnya saja mabuk-mabukan, main perempuan, atau hal-hal yang melalaikan kewajiban seorang Muslim.
Sedangkan aktivitas mendengarkan musik maupun menciptakan musik menurut Imam Al Ghazali adalah halal atau boleh (mubah). Terlebih, jika musik jadi sarana untuk berdakwah, justru sangat diperbolehkan.
Katakanlah grup Sabyan Gambus yang berdakwah dengan sholawat dan lagu-lagu islami dengan fans serta viewer yang sangat banyak hingga ratusan juta.
Bahkan, orang-orang non-Muslim pun juga ikut mengakui dan menikmati lantunan lagu-lagu islami yang diiringi musik Gambus tersebut.
Menurut pandangan pribadi redaksi islamcendekia.com, musik menjadi haram ketika mengiringi lagu-lagu bernuansa pemujaan kepada setan atau iblis. Di dunia barat, lagu-lagu bernuansa pemujaan setan sangat kental dan melekat.
Meski lagu pemujaan itu tidak diungkap secara langsung, tetapi ini yang diharamkan.
Berbeda jika musik-musik Jawa, Indonesia atau islami yang berisi ajakan untuk berbuat kebaikan seperti Rhoma Irama atau berisi lagu ajakan bertauhid, justru berpahala.
Tembang lir-ilir yang dibawakan Kangjeng Susuhunan ing Kalijaga (Sunan Kalijaga) juga mengisahkan sejarah Jawa-Nusantara yang semula sebagain besar beragama Hindu aliran Siwa dan Buddha (Majapahit) menuju Islam (Demak) juga sangat baik untuk generasi penerus bangsa.
Karena itu, hukum musik dalam Islam tidak bisa dipaksakan dengan satu konteks yang buruk seperti maksiat atau bahkan berisi penyesatan, tetapi juga harus dipandang dengan konteks yang lain, yaitu berisi kebaikan, bahkan dakwah.
Memang dalam suatu hadits, Rasulullah Muhammad SAW pernah menyampaikan: “Aku tidak melarang kalian menangis. Tapi yang aku larang adalah dua suara bodoh dan maksiat, suara pada saat nyanyian kesenangan/hiburan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara saat terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju dan jeritan setan.”
Asbabul wurudnya, tentu karena saat itu masyarakat Arab masih bar-bar dan jahiliyah (cerdas berperadaban tapi tidak bermoral) dengan kebiasaan merayakan kemenangan atau peringatan tertentu dengan musik-musik dan tarian ular perempuan cantik nan seksi, bermabuk-mabukan dengan arak, sehingga Nabi melarangnya kegiatan tersebut.
Namun jika konteksnya adalah musik sebagai sarana dakwah, perantara untuk ajakan kebaikan, bahkan sarana untuk berdzikir dan mengingat Allah, maka jelasnya hukumnya boleh.
Bagaimana dengan dalil dalam ayat Alquran. Dalam Surat Lukmat ayat 6 dijelaskan:
“Dan diantara manusia ada yang menggunakan perkataan tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka akan mendapatkan azab yang menghinakan.”
Dalil tersebut masih bersifat umum dan tidak menyebut secara spesifik terkait dengan haramnya musik. Konteks ayat tersebut adalah ditujukan kepada orang-orang yang berpaling dari suara Alquran dan memilih nyanyi-nyanyian atau musik.
Tentu, musiknya yang dimaksud adalah ala bar-bar dan jahiliyah yang pada masa itu masih populer di kalangan kaum Quraish.
Meski demikian, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada ulama terpercaya untuk mengetahui lebih lanjut. Artikel ini hanya bersifat panduan.
You might be asking yourself, "can my foreign currency exchange trading system really go on autopilot?" Or maybe you're asking yourself "here, take my money and sign me up?" Don't get too jumpy now. Don't just follow the masses to the newest automated forex day trading system. You first need to know why you should put your forex day trading system on autopilot. Then it will all add up more clearly. Obviously the number one reason that investors pick a forex day trading program to be automated is due to time. You see, as it stands, forex traders need to spend a lot of time and tears in front of their computers, keeping up with their forex positions. Their forex day trading system consists of thinking, planning, analyzing, betting, watching, waiting, and regretting. What if there was a system that could automate all of that thinking, planning, analyzing, betting, and watching. It's possible to eliminate all of the regretting. Once you realize you don't really have the necessary time to spend manually trading your forex day trading system, the value obviously increases on an automated forex system. Find the one which suits you the best because there are many out there. Just be sure to pick one that has proven results and is a popular one among forex day traders. Profitable foreign currency exchange trading requires keeping up with all of the news throughout the trading day. There is a new wave sweeping the forex day trading industry these days. One of the most popular forex trading platforms, MetaTrader4, is now capable of running automated trading systems called expert advisors. Any automated forex trading system that you consider purchasing should be tested and proved. By tested I mean, forward tested on actual live accounts. Too many of these systems tout huge gains on backtested accounts, or even worse, on demo accounts. Forward tested results signify that the software creator has tested the expert advisor on his or her own foreign currency exchange trading account. They tested it on their own money. If you can find a system that offers over 70% or 80% success rate, you will be profitable as well. However, it's important to avoid trading with money that you cannot afford to lose. If your forex trading account is funded with risk capital, meaning you can afford to risk this money, you'll be less likely to get emotionally involved or attached to any particular currency trade position. It is very important to not get emotionally attached. Once your emotions enter the trade, you're more likely to let the trade go too long, or get out too early resulting in adverse results. Here is the most popular foreign currency exchange trading system [http://www.theforexreview.info] there is. Or you can read some more forex day trading tips here [http://www.squidoo.com/forex-day-trading-resource]. Article Source: http://EzineArticles.com/expert/Curtis_N/92982 Article Source: http://EzineArticles.com/1768763

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Artis Korea Ini Dikabarkan Memeluk Agama Islam

Ini Makam Gantung Eyang Djojodigdo di Blitar, Pemilik Ajian Pancasona

Jarang Lakukan Transaksi, Dana Nasabah BRI Rp1,09 Miliar Dikorupsi Teller Bank